TENCEL™ atau Cotton, Mana yang Lebih Baik?
Ketika kamu berniat membeli sprei, pertanyaan yang mungkin muncul dalam benakmu adalah bahan apa yang tepat untuk dibeli.
Sprei atau bedlinen atau bedding yang nyaman tentu merupakan hal esensial yang dapat memengaruhi kualitas hidup—di samping kualitas matras atau kasur. Ia menjadi tempat beristirahat setelah lelah beraktivitas seharian penuh. Jadi, tak heran apabila kamu perlu selektif saat memilih material terbaik untuk sprei kamu.
Sprei yang bagus bisa dibilang investasi jangka panjang. Maka kita perlu sprei dengan kualitas yang mumpuni, awet, dan dapat menjadi penghias ruangan agar lebih indah demi kenyamanan jiwa dan fisik kita.
Pilihan jenis kain terbaik untuk iklim Indonesia yang tropis dan lembab, sekaligus yang menawarkan kenyamanan extra adalah TENCEL™ dan Cotton. TENCEL™ berasal dari serat pohon (pulp) biasanya Eucalyptus maupun Beech wood, bukan dari serat kepompong. Sehingga, kain yang dihasilkan 100% alami dari tumbuhan, sejuk, lembut, kuat, dan aman untuk kulit yang sensitif. TENCEL™ juga biasa disebut organic silk atau sutera organik.
Sementara cotton berasal dari kapas, layaknya kain yang biasa kita pakai sehari-hari untuk pakaian, maupun jenis kain yang biasa kita temui di kamar hotel-hotel berbintang.
Perbandingan TENCEL™ vs Cotton
1. Material utama
TENCEL™️ terbuat dari material lyocell. Kain jenis ini termasuk yang berkelanjutan karena diregenerasi dari selulosa kayu. Secara material, Tencel memiliki kemiripan dengan rayon maupun bamboo yang juga merupakan kain regenerasi.
Namun, TENCEL™ memiliki kelebihan dibandingkan keduanya sehingga ia punya nilai jual yang tinggi dan kualitas yang lebih unggul. Dalam pembuatannya, TENCEL™ membutuhkan air 10 hingga 20 kali lebih sedikit jika dibandingkan pembuatan kain rayon. Kain ini juga aman bagi kesehatan karena tidak memakai pestisida sama sekali dalam menumbuhkan pohonnya. Tencel awet dan terkesan mewah, serta sering diolah menjadi pakaian mulai dari jeans, hijab, kemeja, hingga piyama.
Sementara katun atau cotton masih mendominasi berbagai kebutuhan pakaian dan kain di dunia. Seratnya mudah didapatkan serta diolah. Katun terbuat dari serat alami tanaman kapas yang berasal dari genus Gossypium. Buah tanaman kapas yang sering kita lihat adalah penghasil utama serat kapas yang kemudian diproses menjadi katun. Kapas dipintal menjadi benang yang kemudian ditenun untuk menghasilkan kain katun yang lembut dan tahan lama.
2. Tekstur
TENCEL™ memiliki tekstur serupa sutra, bahan mewah yang silky yang halus dan nyaman ketika disentuh. Walaupun bertekstur sutera, TENCEL™ tidak lengket di kulit dan begitu sejuk.
Sensasi sentuhannya agak berbeda dengan katun yang lebih mirip pakaian yang biasa kita gunakan sehari-hari. Katun cenderung kesat, seperti seprai dan selimut yang ada di hotel-hotel berbintang.
3. Thread Count
Thread Count (TC) adalah jumlah pintalan horizontal dan vertikal per inci persegi. Singkatnya, semakin tinggi jumlah benang, semakin lembut lembarannya, dan semakin besar kemungkinan lebih awet seiring waktu penggunaannya.
TENCEL™ memiliki thread count 400, sedangkan katun mulai dari 300 hingga 700.
4. Harga
Dari segi harga, TENCEL™ cukup mahal. Karena saat ini kain ini belum diproduksi di Indonesia, sehingga harus impor. Selain versi reguler, ada pula Jacquard TENCEL™ (Premium TENCEL™) yang harganya sedikit lebih tinggi karena kelembutan dan soliditas kainnya.
Di sisi lain Organic Cotton memiliki harga yang lebih terjangkau. Di pasaran dikenal juga sebagai Katun Jepang. Lain halnya dengan Egyptian Cotton atau Premium Cotton berada di kelas yang lebih tinggi sehingga harganya lebih mahal, namun memang lebih lembut dan mewah.
5. Cara perawatan
TENCEL™ maupun Jacquard TENCEL™ membutuhkan perawatan khusus. Opsi terbaik ialah dry clean bukan laundry kiloan. Opsi alternatif adalah mencucinya menggunakan tangan dengan direndam sebentar. Tidak perlu dikucek apalagi disikat, dan hindari diperas terlalu kuat. Boleh menggunakan mesin cuci, namun pakai putaran mesin yang lembut dan jangan dicampur dengan pakaian/bahan lain.
Selain itu. pengeringan dan penjemuran pun perlu perhatian ekstra. Jemur di tempat yang teduh, dengan posisi kain dibalik. Apabila ingin disetrika, sangat disarankan pakai setrika uap daripada setrika aluminium dan baja.
Sebaliknya, bahan cotton tidak perlu perawatan khusus, sebab keduanya sama seperti pakaian sehari-hari kita yang bandel ketika dicuci. Pencucian bisa menggunakan mesin (tetap dengan putaran lembut saja), dan dijemur di tempat teduh. Perhatian ekstra perlu diberikan jika terdapat bordir di bedding kamu. Pencucian yang tidak hati-hati bisa merusak bordir.
Singkatnya, TENCEL™ memang butuh perawatan lebih teliti, tapi kualitas dan kenyamanannya sebanding dengan perawatannya. Ibaratnya, kita ngga mau kan batik sutera kita yang mahal itu rusak karena salah pencucian?
Kelebihan TENCEL™ vs Cotton
Baik bahan Tencel maupun Cotton memiliki keunggulan yang tidak jauh berbeda. Tencel unggul dari segi kelembutan dan kemampuan adaptif terhadap suhu ruangan, sedangkan Katun unggul dari teksturnya dan kemudahan pencucian.
Dari segi harga, keduanya juga tidak terpaut jauh. Harga yang sepadan dengan mutu masing-masing.
Kekurangan TENCEL™ vs Cotton
Tidak ada kekurangan atau kelemahan dari kedua bahan kain Tencel maupun Katun yang kamu perlu kuatirkan. Hanya saja dua bahan ini memerlukan perhatian khusus supaya tetap awet dan nyaman dipakai.
Ketika kamu akan membuat keputusan memilih Tencel atau Cotton, perhatikan poin-poin yang telah kami sebutkan di atas. Tetap berpegang terhadap preferensi masing-masing. Jika kamu ingin kualitas terbaik, tentu harga yang mesti dibayar juga lebih mahal.
Di Sleep Project kami menyediakan bahan TENCEL™ dan Cotton dengan kualitas terbaik. Kamu bisa melihat koleksi kami di fitur Produk di website ini.
Jadi, kamu tim mana? TENCEL™ atau Cotton?